Model pembelajaran SAVI adalah model pembelajaran yang
menekankan bahwa belajar harus memanfaatkan semua alat indera yang dimiliki
siswa. Unsur-unsur SAVI mudah diingat, yaitu sebagai berikut.
1)
Somatic : Belajar dengan bergerak dan
berbuat
2)
Auditory : Belajar dengan berbicara dan
mendengar
3)
Visualization : Belajar dengan mengamati dan menggambarkan
4)
Intelektually : Belajar dengan memecahakan masalah dan
merenung
Dibawah
ini adalah beberapa contoh bagaimana membuat aktivitas sesuai dengan cara/ gaya
belajar siswa.
Tabel 2.1
Aktivitas Siswa dalam
Belajar
Gaya
Belajar
|
Aktivitas
|
Somatic
|
Orang dapat
bergerak ketika mereka
1.
Membuat model dalam
suatu proses atau prosedur
2.
Menciptakan piktogram
dan periferalnya
3.
Memeragakan suatu
proses, sistem, atau seperangkat konsep
4.
Mendapatkan
pengalaman lalu menceritakannya dan merefleksikannya
5.
Menjalankan pelatihan belajar aktif
(simulasi, permainan belajar dan lain-lain)
6.
Melakukan kajian lapangan.
Lalu tulis, gambar, dan bicarakan tentang apa yang dipelajari
|
Auditory
|
Berikut ini gagasan-gagasan awal untuk meningkatkan
sarana auditori dalam belajar
1.
Ajaklah pembelajar
membaca keras-keras dari buku panduan dan komputer
2.
Ceritakanlah
kisah-kisah yang mengandung materi pembelajaran yang terkandung didalam buku
pembelajaran yang dibaca mereka
3.
Mintalah pembelajar
berpasang-pasangan menbincangkan secara terperinci apa yang mereka baru saja
mereka pelajari dan bagaimana mereka akan menerapkanya
4.
Mintalah pembelajar
mempraktikkan suatu ketrampilan atau memperagakan suatu fungsi sambil
mengucapkan secara singkat dan terperinci apa yang sedang mereka kerjakan
5.
Mintalah pembelajar
berkelompok dan bicara non stop saat sedang menyusun pemecahan masalah atau
membuat rencana jangka panjang
|
Visualization
|
Hal-hal yang dapat
dilakukan agar pembelajaran lebih visual adalah
1.
Bahasa yang penuh
gambar (metafora, analogi)
2.
Grafik presentasi
yang hidup
3.
Benda 3 dimensi
4.
Bahasa tubuh yang
dramatis
5.
Cerita yang hidup
6.
Kreasi piktrogram
(oleh pembelajar)
7.
Pengamatan lapangan
dekorasi berwarna-warni
8.
Ikon alat bantu
kerja
|
Intellectualy
|
Aspek intelektual
dalam belajar akan terlatih jika kita mengajak pembelajaran tersebut dalam
aktivitas seperti:
1. Memecahkan
masalah
2. Menganalisis
pengalaman
3. Mengerjakan
perencanaan strategis
4. Memilih gagasan kreatif
5. Mencari
dan menyaring informasi
6. Merumuskan
pertanyaan
7. Menerapkan
gagasan baru pada pekerjaan
8. Menciptakan
makna pribadi
9. Meramalkan inplikasi suatu gagasan
|
Belajar
bisa optimal jika keempat unsur SAVI ada dalam suatu peristiwa pembelajaran. Siswa
dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah (Intellectualy) jika mereka secara simultan menggerakan sesuatu (Somatic) untuk menghasilkan piktogram
atau pajangan tiga dimensi (Visualization)
sambil membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan (Auditory). Menggabungkan keempat modalitas belajar dalam satu
peristiwa pembelajaran adalah inti dari Pembelajaran Multi Indriawi.
1.
Somatic
”Somatic”
berasal dari bahasa yunani yaitu tubuh – soma. Jika dikaitkan dengan belajar
maka dapat diartikan belajar dengan bergerak dan berbuat. Sehingga pembelajaran
somatic adalah pembelajaran yang memanfaatkan dan melibatkan tubuh (indera
peraba, kinestetik, melibatkan fisik dan menggerakkan tubuh sewaktu kegiatan
pembelajaran berlangsung).
2.
Auditori
Belajar
dengan berbicara dan mendengar. Pikiran kita lebih kuat daripada uyang kita
sadari, telinga kita terus menerus menangkap dan menyimpan informasi bahkan
tanpa kita sadari. Ketika kita membuat suara sendiri dengan berbicara beberapa
area penting di otak kita menjadi aktif. Hal ini dapat diartikan dalam
pembelajaran siswa hendaknya mengajak siswa membicarakan apa yang sedang mereka
pelajari, menerjemahkan pengalaman siswa dengan suara. Mengajak mereka
berbicara saat memecahkan masalah, membuat model, mengumpulkan informasi,
membuat rencana kerja, menguasai keterampilan, membuat tinjauan pengalaman
belajar, atau menciptakan makna-maknan pribadi bagi diri mereka sendiri.
3.
Visual
Belajar
dengan mengamati dan menggambarkan. Dalam otak kita terdapat lebih banyak
perangkat untuk memproses informasi visual daripada semua indera yang lain.
Setiap siswa yang menggunakan visualnya lebih mudah belajar jika dapat melihat
apa yang sedang dibicarakan seorang penceramah atau sebuah buku atau program komputer. Secara khususnya
pembelajar visual yang baik jika mereka dapat melihat contoh dari dunia nyata,
diagram, peta gagasan, ikon dan sebagainya ketika belajar.
4.
Intektual
Belajar
dengan memecahkan masalah dan merenung. Tindakan pembelajar yang melakukan
sesuatu dengan pikiran mereka secara internal ketika menggunakan kecerdasan
untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana,
dan nilai dari pengalaman tersebut. Hal ini diperkuat dengan makna intelektual
adalah bagian diri yang merenung, mencipta, dan memecahkan masalah.